Kemarin, ketika saya sedang melaksanakan shalat jum’at di sebuah mesjid di dekat tempat tinggal saya, saya menemukan sesuatu yang jarang sekali saya temukan di zaman seperti sekarang ini. Entah memang saya yang jarang melihat atau memang benar-benar jarang dilakukan saya juga kurang tahu. Sesuatu yang saya maksudkan adalah seorang ayah yang mengajarkan anaknya yang masih kecil untuk bersedekah, itu sungguh hal yang sangat luar biasa bagi saya.
Memang jika kita pikirkan seuatu seperti memang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap orang tua terhadap anaknya, tapi jika melihat perkembangan saat ini, hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat langka sekali untuk ditemukan, apalagi di kota-kota besar seperti di Pontianak misalnya.
Ok sudah cukup mungkin penjelasannya, sekarang saatnya saya untuk bercerita. Ketika itu khatib sedang menyampaikan khutbahnya, saya dan juga jamaah yang lain mengikuti dan mendengarkan khutbah tersebut dengan khusyuk, karena memang khutbah yang dibawakan menarik untuk di dengarkan. Hingga tiba saatnya untuk mengisi kotak amal berjalan yang berjalan dari shaf ke shaf untuk membantu jamaah yang mau bersedekah.
Sejak awal khutbah dimulai, seorang ayah dan juga anaknya telah berada di samping saya, saya biasa saja awalnya karena mereka berdua juga biasa saja. Kotak amal yang terus berjalan dari shaf ke shaf kini telah berada pada satu shaf di depan shaf kami. Anak dan ayah yang berada di samping saya mulai melakukan pergerakan.
Ayah dari anak tersebut mulai memasukkan tangannya ke dalam kantong (kocek) baju anaknya dan mengambil selembar uang kertas kemudian diletakkan di dalam genggaman anaknya. Anak tersebut lalu mulai menunggu-nunggu kotak amal ang tadi berada di depan shaf kami tiba dihadapannya. Awalnya saya pikir ayah tersebut mewakilkan sedekahnya kepada anaknya, tetapi ketika kotak amal telah sampai dihadapan saya dan kemudian bergeser kepada ayah adan anak tersebut, sesuatu yang membuat saya kagum terjadi.
Sedikit gambaran tentang kotak amal yang dari tadi saya ceritakan, kotak amal tersebut berwarna putih dam memiliki dua luabang untuk memasukkan uang. Ok cukup gambaran tentang kotak amalnya, kita kembali lagi ke ayah dan anak yang tadi. Saya memperhatikan anak tersebut memasukkan uangnya ke dalam kotak amal yang ada di hadapannya, di wajahnya terpancar senyum khas seorang anak kecil. saya mulai berfikir ketika anak tersebut hampir selesai memasukkan uangnya ke dalam kotak amal. “Kemana kotak amal itu selanjutnya, apakah akan langsung melewati sang ayah?’
Pikiran saya tersebut seketika sirna ketika melihat sang ayah juga memasukkan selembar uang ke dalam kotak amal tersebut. Ayah dan anak tersebut saling berpandangan lalu tersenyum satu sama lain. Subhanallah, hal seperti sungguh sangat patut untuk dijadikan contoh. Setelah kejadian itu, saya mengikuti rangkaian shalat jum’at hingga selesai sambil menyimpan rasa kagum terhadap ayah dan anak tadi di dalam hati dan ingatan saya.
Ketika dalam perjalanan pulang, muncul sebuah ide untuk menjadikan apa yang saya alami tadi sebagai sebuah tulisan di dalam blog ini, dan alhamdulillah hal tersebut dapat terwujud. Tujuan saya menuliskan hal ini adalah agar sobat bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut, dan mengamalkannya dala keseharian sobat.
Sekian sepenggal kisah dari saya, semoga bisa bermanfaat dan menjadi sebuah pelajaran berharga bagi sobat. semoga kita bisa berjumpa lagi pada kisah-kisah dan juga artikel-artikel menrik dari Softrickinfo berikutnya, untuk itu jangan lupauntuk tetap update perkembangan terbaru dari softrickinfo.
Sampai jumpa lagi…. 🙂