Ketika membahas tentang keuangan, kita akan sering mendengar istilah dana darurat. Bagi kamu yang belum pernah mendengarnya, kamu akan sering menemukan istilah ini ketika mempelajari tentang pentingnya menabung dan investasi.

Juga saat mempelajari tentang financial planning.

Apa dana darurat sepenting itu?

pengertian dana darurat

Sebelum membahas ini lebih jauh, ada baiknya kita berkenalan lebih dulu dengan dana darurat.

Berikut kami rangkum penjelasan dana darurat untuk kamu.

Pengertian Dana Darurat

Dana darurat adalah sejumlah uang atau dana yang kamu simpan untuk keperluan mendesak, dan bisa diambil kapan saja jika benar-benar dibutuhkan.

Kondisi mendesak di sini maksudnya ketika kita sedang sakit, terkena musibah, terkena PHK, dan kondisi tak terduga lainnya.

Karena bersifat darurat, maka dana darurat mestinya hanya diperuntukkan bagi keperluan yang benar-benar mendesak seperti yang sudah disebutkan.

Tidak boleh digunakan untuk keperluan lain yang tidak begitu penting.

Ciri-Ciri Dana Darurat

Setidaknya ada beberapa ciri dana darurat yang harus kamu ketahui, yaitu:

  • Disiapkan secara khusus
  • Dikumpulkan secara rutin dari penghasilan
  • Bisa dicairkan secara cepat

Untuk itu kamu harus bisa menyisihkan sebagian dari penghasilanmu untuk keperluan dana darurat. 

Pastikan pula kamu menyimpannya di tempat yang aman.

Sebaiknya pisahkan tabungan pribadi dan dana darurat.

Perbedaan Tabungan dan Dana Darurat

Meski terdengar mirip, ternyata ada perbedaan antara tabungan dan dana darurat.

Tabungan umumnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misal ketika kita ingin membeli handphone baru.

Sedangkan dana darurat, seperti yang sudah dijelaskan hanya boleh digunakan untuk keperluan mendesak saja.

Baca juga:  Rekomendasi Lem Pipa Air yang Sebaiknya Kamu Gunakan

Misal ketika harus berobat ke rumah sakit atau memperbaiki rumah.

Untuk memahami lebih jauh tentang perbedaan tabungan dan dana darurat, kamu bisa simak video berikut.

Pentingnya Dana Darurat

Adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menjadi salah satu alasan kuat pentingnya dana darurat.

Dalam kondisi normal pun dana darurat sangat penting untuk disiapkan.

Terutama untuk berjaga-jaga jika kita harus dirawat di rumah sakit atau keperluan krusial lainnya.

Mengatur dana darurat juga sangat penting dilakukan oleh para pekerja lepas atau freelance.

Berbeda dengan pekerja kantoran, freelancer cenderung memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu yang saat ini berprofesi sebagai freelancer untuk menyisihkan sebagian penghasilan guna menyiapkan dana darurat.

Menurut data yang dirilis oleh Blackrock pada tahun 2019, keuangan menjadi salah satu stres terbesar yang dialami oleh kamu milenial.

Jumlahnya mencapai 63 persen lebih besar jika dibandingkan dengan stres karena keluarga, pekerjaan atau kesehatan.

Memahami pengertian menabung sebenarnya juga sangat penting kamu pahami. Itu agar kamu lebih mudah dalam mengelola keuangan. Terutama dana darurat.

Berapa Dana Darurat yang Ideal?

Melihat sangat pentingnya dana darurat, kamu mungkin jadi bertanya-tanya. Berapa dana darurat yang ideal.
Dari beberapa sumber yang berhasil kami rangkum, berikut jumlah dana darurat yang ideal untuk kamu kamu persiapkan, yaitu:
  • Lajang: 4x pengeluaran bulanan
  • Menikah: 6x pengeluaran bulanan
  • Menikah (1 anak): 9x pengeluaran bulanan
  • Menikah (2 anak atau lebih): 12x pengeluaran bulanan
  • Wirausaha/freelancer: 12x pengeluaran bulanan
Perhitungan di atas merupakan hasil perkiraan yang masih bisa disesuaikan dengan keadaan masing-masing.
Kenapa harus disesuaikan dengan besaran pengeluaran tiap bulan? Sebab jika nantinya terjadi sesuaitu yang tidak diinginkan, maka kita masih bisa bertahan hingga beberapa bulan.
Tergantung dana yang berhasil dikumpulkan.

Berapa Persen Dana Darurat dari Gaji?

Bagi kamu yang sudah memiliki gaji, kamu juga bisa menyisihkan uang untuk keperluan ini dari gaji yang didapat setiap bulannya.
Lalu, berapa persen gaji yang sebaiknya dialokasikan sebagai dana darurat?
Idealnya, kamu bisa alokasikan 10 persen gaji setiap bulan untuk menyiapkan dana darurat.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki gaji sebesar 10jt/bulan, maka uang yang harus disisihkan untuk dana darurat adalah sebesar 1jt/bulan.
Kemudian kamu perlu menyesuaikan jumlah tersebut dengan jumlah pengeluaran setiap bulan. Ini dilakukan jika ingin mengetahui kapan kamu bisa memenuhi target dana darurat yang sudah ditentukan.

Kesimpulan

Adanya pandemi memberikan banyak pelajara berharga. Salah satunya tentang pentingnya mengatur keuangan dengan benar, seryta menyiapkan dana darurat.
Dana darurat sangat dibutuhkan pada masa-masa kritis seperti sekarang ini. Terlebih jika kita harus kehilangan pekerjaan dan harus tetap bertahan.
Selain itu memiliki dana darurat juga akan sangat memudahkan kita ketika memerlukan dana mendesak dalam waktu singkat.
Pengelolaan dana darurat pun harus dilakukan dengan konsisten yang harus dipisahkan dengan tabungan pribadi, investasi aset digital atau keperluan lainnya.